Momen Haru dan Penuh Makna: Reuni Empat Mantan Kepala SDN Lambada Klieng di Hari Raya Idul Adha
Hari Raya Idul Adha tahun ini menjadi istimewa bagi keluarga besar SDN Lambada Klieng. Tidak seperti biasanya, suasana penuh syukur dan kebersamaan itu dihiasi oleh kehadiran empat sosok legendaris: mantan kepala sekolah yang pernah memimpin dengan dedikasi dan keteladanan. Dalam balutan nuansa kekeluargaan, mereka hadir bukan hanya sebagai tamu kehormatan, melainkan sebagai bagian dari sejarah hidup sekolah itu sendiri.
Duduk bersanding dalam ramah tamah yang hangat, mereka berbagi cerita, tawa, dan nostalgia tentang perjuangan masa lalu. Yang membuat hati terharu, di usia yang tak lagi muda, mereka masih tampak sehat dan bersemangat—bahkan dengan lincah menyantap kuah belangong dan hidangan khas lainnya yang disajikan. Seolah waktu tak pernah mengikis semangat dan kecintaan mereka pada tempat yang pernah menjadi medan pengabdian.
Pak Iskandar (67 Tahun): Sang Pemimpin Disiplin yang Tetap Gagah
Wibawanya masih terpancar jelas. Di usia 67 tahun, Pak Iskandar—sosok yang dulu begitu disegani oleh guru dan murid—masih membawa aura kepemimpinan yang kuat. Dengan gaya tegas dan disiplin, ia membawa SDN Lambada Klieng melalui masa-masa penuh tantangan. Kini, di masa pensiunnya di Ulee Kareng, kehadirannya mengingatkan semua orang akan arti ketegasan yang berbalut kasih sayang.
Pak Mukhlis: Sang Inovator di Tengah Konflik
Kecerdasan dan kedisiplinannya membawa angin perubahan. Di era kepemimpinannya, SDN Lambada Klieng sukses mengimplementasikan kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), jauh dari metode “catat buku sampai habis”. Ia juga menjadi saksi bisu sekaligus pemimpin tangguh yang membawa sekolah ini melewati masa konflik bersenjata. Sebuah prestasi yang tak banyak orang sanggup lakukan.
Hj. Rosmini: Sang Penakluk Duka Tsunami
Bagi Bu Ros, kata “menyerah” tak ada dalam kamusnya. Dengan ketegasan tanpa kompromi, ia memimpin sekolah ini bangkit dari puing-puing kehancuran pasca-tsunami. Di bawah kepemimpinannya, SDN Lambada Klieng kembali meraih kejayaan, menjadi sekolah percontohan di Aceh Besar, dan melahirkan prestasi demi prestasi. Ia bukti bahwa di balik sikap keras, ada hati yang begitu mencintai pendidikan.
Ibu Nurul Akrama: Penerus Estafet Kejayaan di Masa Pandemi
Baru saja memasuki masa pensiun, Ibu Nurul mewarisi tongkat estafet kepemimpinan dengan gemilang. Prestasi sekolah meroket hingga tingkat nasional, kerja sama dengan berbagai pihak—bahkan internasional—terjalin erat. Dan yang paling mengagumkan, ia membawa seluruh warga sekolah melalui badai pandemi COVID-19 dengan ketegaran dan kebijaksanaan.
Melihat mereka berkumpul, berbagi cerita, dan tersenyum bahagia, kita diingatkan bahwa guru dan pemimpin sejati tak pernah benar-benar pergi. Jejak mereka tetap hidup dalam setiap dinding sekolah, dalam setiap tawa anak-anak, dan dalam setiap keberhasilan yang terus terukir.
Mari kita doakan, bagi yang masih diberi kesehatan dan umur panjang, semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan. Dan bagi yang telah berpulang, semoga amal ibadah dan pengabdiannya diterima sebagai pahala yang tak terputus. Selamat Hari Raya Idul Adha—di mana pengorbanan dan keteladanan abadi selalu dikenang.



























Users Today : 0
Users Yesterday : 0
Users This Month : 15
Users This Year : 283
Total Users : 1712
Views Today :
Views Yesterday :
Views This Year : 729
Total views : 7076
Who's Online : 0




